Ramalan Blackout Tahun 2027 Tidak Berdasar, Ini Faktanya

  • Bagikan
Ilustrasi terjadi blackout dan hanya lilin sebagai penerang. (Foto : pixabay/kyasarin)

Indo1.id – Ramalan blackout atau kegelapan total yang akan terjadi di seluruh dunia pada tahun 2027 menjadi viral di media sosial.

Ramalan ini dikaitkan dengan pernyataan Prof. Thoriq Jamil, seorang ahli astronomi dan astrofisika dari Universitas Indonesia, yang mengatakan bahwa pada tahun 2027 akan terjadi fenomena alam yang langka dan spektakuler.

Namun, ramalan ini ternyata tidak memiliki dasar ilmiah dan dibantah oleh berbagai pihak, termasuk Prof. Thoriq Jamil sendiri.

Baca Juga :  Penyelenggaraan Sea Games 2023 Jadi Yang Terburuk? Cek 5 Kekonyolan Yang Terjadi!

Ia mengklarifikasi bahwa pernyataannya telah disalahartikan dan disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Yang saya katakan adalah bahwa pada tahun 2027 akan terjadi konjungsi atau pertemuan antara planet-planet dalam tata surya kita.

Ini adalah fenomena alam yang indah dan jarang terjadi, tetapi tidak berbahaya dan tidak akan menyebabkan kegelapan total di bumi,” kata Prof. Thoriq dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram resminya.

Baca Juga :  Presiden Jokowi hadir di Peringatan Hari Pers Nasional 2023

Prof. Thoriq menjelaskan bahwa konjungsi adalah fenomena ketika dua atau lebih benda langit tampak berdekatan di langit dari sudut pandang pengamat di bumi.

Konjungsi antara planet-planet sering terjadi, tetapi biasanya tidak terlalu mencolok karena jaraknya masih jauh.

“Namun, pada tahun 2027 akan terjadi konjungsi yang sangat istimewa karena planet-planet akan tampak sangat dekat satu sama lain. Ini akan membuat langit tampak lebih indah dan menarik untuk diamati,” ujar Prof. Thoriq.

Baca Juga :  Jokowi: Sehabis Pemilu Bersatu Kembali, Yang Diatas Sudah Ngopi Bareng di Bawah Masih Bertengkar.

Prof. Thoriq menambahkan bahwa konjungsi ini tidak akan mempengaruhi cuaca, iklim, atau kehidupan di bumi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan