Air Artesis Diantara Sebuah Kebutuhan dan Problem Penurunan Muka Tanah

  • Bagikan

Indo1.id  – Air artesis adalah air tanah yang berada di lapisan batuan kedap air (impermeable) dan memiliki tekanan lebih tinggi dari permukaan tanah.

Air artesis biasanya keluar dari permukaan tanah melalui sumur bor atau mata air alami.

Air artesis memiliki kualitas yang baik dan bersih karena terlindung dari pencemaran permukaan.

Baca Juga :  Awas! Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Indramayu Terus Bertambah, Kini Tembus 2.317 Ekor!

Air artesis menjadi salah satu sumber air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang kekurangan air permukaan.

Air artesis juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti irigasi, industri, perhotelan, dan rumah tangga.

Namun, penggunaan air artesis juga menimbulkan dampak negatif, yaitu penurunan muka tanah.

Penurunan muka tanah adalah fenomena turunnya permukaan tanah akibat adanya perubahan volume lapisan batuan di bawahnya.

Baca Juga :  Global Emotions 2023: Indonesia Masih Jadi Negara Paling Positif, Tapi Emosi Negatif Juga Tinggi

Penurunan muka tanah dapat disebabkan oleh faktor alami, seperti siklus geologi dan sedimentasi, maupun faktor manusia, seperti penambangan, pembangunan, dan eksploitasi air tanah.

Salah satu faktor manusia yang berkontribusi terhadap penurunan muka tanah adalah pengambilan air artesis secara berlebihan.

Pengambilan air artesis secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan tekanan hidrostatik di dalam akuifer.

Baca Juga :  Tingkat Pemberian Makan Kucing: Pentingnya Memahami Kebutuhan Mereka

Akibatnya, lapisan batuan di atas akuifer akan mengalami kompresi dan menyebabkan permukaan tanah menurun.

Penurunan muka tanah akibat pengambilan air artesis secara berlebihan telah terjadi di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan