– Mendorong penggunaan sumber air alternatif yang ramah lingkungan, seperti air hujan, air sungai, air limbah terolah, dan air laut terdesalinasi.
– Melakukan konservasi air dengan menghemat penggunaan air, memperbaiki kebocoran pipa, dan menggunakan teknologi irigasi tetes.
– Melakukan recharging atau pengisian kembali akuifer dengan cara membuat sumur resapan, biopori, kolam retensi, dan taman infiltrasi.
Sementara itu, beberapa langkah mitigatif yang dapat dilakukan antara lain adalah:
– Melakukan pemantauan dan pemetaan penurunan muka tanah dengan menggunakan teknologi satelit, GPS, atau InSAR.
– Melakukan perbaikan dan penguatan struktur bangunan yang terkena dampak penurunan muka tanah dengan menggunakan teknik grouting, underpinning, atau micro-piling.
– Melakukan pembangunan infrastruktur untuk mengantisipasi banjir rob dan banjir akibat penurunan muka tanah dengan membuat tanggul laut, pompa air, pintu air, dan drainase.
– Melakukan relokasi atau rehabilitasi masyarakat yang terdampak penurunan muka tanah dengan memberikan bantuan sosial, ekonomi, dan lingkungan.