PKB menegaskan bahwa jika Cak Imin tidak menjadi calon Wakil Presiden Prabowo, mereka akan mencari tempat lain.
Inilah yang sepertinya tidak diinginkan oleh Gerindra, sehingga ada upaya penguncian politik agar PKB tidak berpindah-pindah,” jelasnya.
Oleh karena itu, Adi menyimpulkan bahwa PKB menjadi kunci bagi Gerindra saat ini. Dengan adanya PKB, Gerindra dapat memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
“Saya rasa PKB sangat penting dan dibutuhkan oleh Gerindra, terutama untuk mencapai ambang batas 20 persen.
Tanpa PKB, Gerindra tidak bisa maju sendiri dan harus mencari partai lain yang memiliki suara setara dengan PKB, yang tentunya sulit. Dengan adanya PKB, misalnya, Gerindra tidak bisa maju, dan dengan NasDem pun tidak cukup kursinya,” tandasnya.
“Jika PKB meninggalkan koalisi, satu-satunya pilihan agar Prabowo bisa maju adalah berkoalisi dengan Golkar, karena partai tersebut memiliki cukup kursi untuk mencapai ambang batas 20 persen.
Itulah sebabnya PKB dijaga dengan baik, karena PKB penting bagi Gerindra untuk mencapai ambang batas pencalonan presiden.
Selain itu, PKB merupakan partai yang mewakili politik NU dan memiliki pengaruh di Jawa Timur, itulah yang membuat Gerindra sangat menyukai dan menganggap PKB sebagai partai yang penting,” tambah Adi.