Kisah Cinta Sayidina Ali dan Siti Fatimah, Pasangan Mulia yang Penuh Keikhlasan dan Kesabaran

  • Bagikan
Gambar cicin yang berpasangan tanda Cinta. (Foto: Pixabay)

Ia juga merasa minder karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar bin Khattab telah melamar Siti Fatimah, namun ditolak oleh Nabi.

Akhirnya, dengan dorongan dari sahabat-sahabatnya, Sayidina Ali memberanikan diri untuk menemui Nabi dan menyatakan niatnya untuk melamar Siti Fatimah.

Namun, ia sangat gugup sehingga tidak bisa bicara apa-apa di depan Nabi.

Nabi kemudian bertanya kepada Sayidina Ali, “Apakah kamu datang untuk meminang putriku?” Sayidina Ali hanya mengangguk malu-malu. Nabi pun tersenyum dan berkata, “Aku sudah tahu maksudmu sejak lama.”

Baca Juga :  Kisah Haru Siti Fatimah RA dan Penjahit Baju di Hari Lebaran!

Nabi kemudian menemui Siti Fatimah dan memberitahu tentang lamaran Sayidina Ali.

Ia bertanya kepada putrinya apakah ia bersedia menikah dengan Sayidina Ali. Siti Fatimah hanya diam sambil menunduk malu-malu.

Nabi pun mengartikan diamnya Siti Fatimah sebagai tanda persetujuan. Ia kemudian memberkati pernikahan mereka dengan mahar berupa pedang milik Sayidina Ali yang dijual seharga 500 dirham.

Baca Juga :  Mitos Candi Roro Jonggrang: Kisah Cinta Tragis yang Membentuk Candi Prambanan

Pernikahan mereka dilangsungkan pada bulan Dzulhijjah tahun ke-2 Hijriyah dengan sederhana namun khidmat.

Mereka tinggal di rumah sederhana yang terbuat dari tanah liat dengan atap daun kurma.

Mereka hidup dalam kesederhanaan dan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Mereka tidak pernah mengeluh atau meminta lebih dari apa yang mereka miliki. Mereka selalu bersyukur dan berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan.

Baca Juga :  Doa Laris Jualan dari Rasulullah dan Nabi Sulaiman, Cocok Untuk Pedagang!

Mereka juga saling mencintai dan menghormati satu sama lain. Mereka selalu berbincang-bincang, bercanda, dan bermesraan.

Mereka juga saling membantu dan mendukung dalam berbagai urusan, baik rumah tangga maupun agama.

Mereka dikaruniai empat orang anak yang shalih dan shalihah, yaitu Hasan, Husain, Zainab, dan Ummu Kultsum.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan