Mitos, Manfaat, dan Ciri-Ciri Kayu Suren, Pohon Yang Memiliki Kayu Berwarna Merah Nan Indah

  • Bagikan
Pohon suren yang sering dijumpai di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. (Foto: ekadarmun)

Mereka pun meminta sebagian kayu dari Suro untuk dibawa ke istana. Suro pun memberikan sebagian kayunya kepada saudaranya.

Saat sampai di istana, Prabu Brawijaya melihat bahwa kelima putranya membawa kayu surian.

Dia pun bingung siapa yang harus dipilih menjadi raja selanjutnya. Akhirnya, dia memutuskan untuk membagi kerajaannya menjadi lima bagian sesuai dengan warna kayu surian yang dibawa oleh putranya.

Baca Juga :  Mitos Kota Wentira Sulawesi Tengah, Kota Gaib yang Berlapis Emas

Suro mendapatkan bagian kerajaan dengan warna merah karena dia membawa kayu surian utuh. Dia pun menjadi raja di Surabaya.

Boyo mendapatkan bagian kerajaan dengan warna putih karena dia membawa kulit kayu surian. Dia pun menjadi raja di Boyolali.

Kediri mendapatkan bagian kerajaan dengan warna kuning karena dia membawa serbuk kayu surian.

Dia pun menjadi raja di Kediri. Blitar mendapatkan bagian kerajaan dengan warna hitam karena dia membawa arang kayu surian. Dia pun menjadi raja di Blitar.

Baca Juga :  Mitos dan Teka-Teki Pembangunan Piramida Mesir, Kok Bisa Menakjubkan?

Tulungagung mendapatkan bagian kerajaan dengan warna biru karena dia membawa abu kayu surian. Dia pun menjadi raja di Tulungagung.

Manfaat Kayu Suren

Kayu suren memiliki banyak manfaat untuk berbagai keperluan, antara lain:

– Kayu suren dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, furnitur, panel dekorasi, kerajinan tangan, kotak cerutu, peti kemas, dan perahu.

Baca Juga :  Mitos Akar Kayu Tlogosari Sebagai Media Jimat dan Sumber Energi Positif

Kayu suren memiliki warna merah yang indah, tekstur halus, dan tidak mudah lapuk atau dimakan rayap.

– Kayu suren menghasilkan resin atau getah yang diolah menjadi kopal. Kopal adalah bahan baku untuk pembuatan cat, vernis, lilin, dupa, parfum, obat-obatan, dan kosmetik.

Kopal juga digunakan sebagai bahan pengawet untuk fosil dan artefak.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan