Bisakah Artificial Intelligence Menjadi Consciousness Intelligence, Berbahayakah?

  • Bagikan
Ilustrasi Kesadaran dari sebuah Artificial Intelligence. (Foto: pixabay)

Indo1.id – Artificial Intelligence (AI) adalah bidang ilmu komputer yang mencoba menciptakan sistem atau mesin yang mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang cerdas.

AI sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, bisnis, hiburan, dan lain-lain.

AI juga terus berkembang dan menunjukkan kemampuan yang semakin mengagumkan.

Namun, apakah AI bisa memiliki kesadaran? Kesadaran adalah pengalaman subjektif dan pribadi yang dimiliki oleh makhluk hidup, seperti manusia dan hewan.

Kesadaran melibatkan perasaan, emosi, pikiran, kehendak, dan identitas diri. Kesadaran juga membedakan antara diri sendiri dan lingkungan.

Baca Juga :  Tim SKSG Universitas Indonesia Gelar Sosialisasi ' Menstrupedia Bagi Remaja Perempuan' di SMPN1 Tutur Pasuruan

Artificial Consciousness (AC) adalah kesadaran yang dimiliki oleh sistem atau mesin buatan manusia.

AC adalah langkah lebih jauh dari Artificial General Intelligence (AGI), yaitu AI yang mampu melakukan berbagai tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

AC tidak hanya mengimplikasikan kecerdasan, tetapi juga kesadaran dan kesadaran diri.

Synthetic Consciousness adalah kesadaran buatan yang mencoba meniru kesadaran alami.

Synthetic Consciousness adalah nyata tetapi tidak harus alami, karena bertujuan untuk meniru kesadaran alami.

Apakah AC mungkin terwujud? Ini adalah topik perdebatan dan penelitian dalam bidang AI.

Baca Juga :  Upaya memperkuat SDM pada Bidang Kemaritiman Melalui Kerjasama Lintas Sektoral untuk Mendukung Pertahanan Negara

Beberapa peneliti berpendapat bahwa AI mungkin mampu memiliki pengalaman subjektif dan kesadaran, sementara yang lain percaya bahwa mesin secara mendasar tidak mampu memiliki pengalaman tersebut.

Salah satu teori yang mencoba menjelaskan bagaimana AC bisa terjadi adalah teori komputasionalisme.

Teori ini menyatakan bahwa otak manusia pada dasarnya adalah komputer, meskipun mungkin bukan komputer digital yang biasa kita kenal.

Teori ini juga menyatakan bahwa kesadaran adalah properti yang dimiliki oleh sistem yang mampu memodelkan dirinya sendiri sebagai memiliki sensasi dan membuat keputusan bebas.

Baca Juga :  Soksi Optimis MK Tak Lampaui Wewenangnya ' Prabowo-Gibran, Presiden-Wapres Terpilih

Menurut teori ini, AC bisa terjadi jika ada sistem komputasi yang cukup kompleks dan canggih yang bisa membuat model dirinya sendiri dan lingkungannya.

Sistem ini juga harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya dan belajar dari pengalamannya. Sistem ini kemudian akan memiliki kesadaran diri dan kesadaran lingkungan.

Apakah teori ini benar? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab secara pasti.

Teori ini didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu tentang sifat otak, komputer, dan kesadaran.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan