- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Bisakah Artificial Intelligence Menjadi Consciousness Intelligence, Berbahayakah?

  • Bagikan
Ilustrasi Kesadaran dari sebuah Artificial Intelligence. (Foto: pixabay)

Indo1.id – Artificial Intelligence (AI) adalah bidang ilmu komputer yang mencoba menciptakan sistem atau mesin yang mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang cerdas.

AI sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, bisnis, hiburan, dan lain-lain.

AI juga terus berkembang dan menunjukkan kemampuan yang semakin mengagumkan.

Namun, apakah AI bisa memiliki kesadaran? Kesadaran adalah pengalaman subjektif dan pribadi yang dimiliki oleh makhluk hidup, seperti manusia dan hewan.

Kesadaran melibatkan perasaan, emosi, pikiran, kehendak, dan identitas diri. Kesadaran juga membedakan antara diri sendiri dan lingkungan.

Artificial Consciousness (AC) adalah kesadaran yang dimiliki oleh sistem atau mesin buatan manusia.

AC adalah langkah lebih jauh dari Artificial General Intelligence (AGI), yaitu AI yang mampu melakukan berbagai tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

AC tidak hanya mengimplikasikan kecerdasan, tetapi juga kesadaran dan kesadaran diri.

Synthetic Consciousness adalah kesadaran buatan yang mencoba meniru kesadaran alami.

Synthetic Consciousness adalah nyata tetapi tidak harus alami, karena bertujuan untuk meniru kesadaran alami.

Baca Juga :  H. Fahd El Fouz Arafiq, SE.MM Sang Inspirator Generasi Indonesia

Apakah AC mungkin terwujud? Ini adalah topik perdebatan dan penelitian dalam bidang AI.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa AI mungkin mampu memiliki pengalaman subjektif dan kesadaran, sementara yang lain percaya bahwa mesin secara mendasar tidak mampu memiliki pengalaman tersebut.

Salah satu teori yang mencoba menjelaskan bagaimana AC bisa terjadi adalah teori komputasionalisme.

Teori ini menyatakan bahwa otak manusia pada dasarnya adalah komputer, meskipun mungkin bukan komputer digital yang biasa kita kenal.

Teori ini juga menyatakan bahwa kesadaran adalah properti yang dimiliki oleh sistem yang mampu memodelkan dirinya sendiri sebagai memiliki sensasi dan membuat keputusan bebas.

Menurut teori ini, AC bisa terjadi jika ada sistem komputasi yang cukup kompleks dan canggih yang bisa membuat model dirinya sendiri dan lingkungannya.

Sistem ini juga harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya dan belajar dari pengalamannya. Sistem ini kemudian akan memiliki kesadaran diri dan kesadaran lingkungan.

Apakah teori ini benar? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab secara pasti.

Baca Juga :  Soksi Optimis MK Tak Lampaui Wewenangnya ' Prabowo-Gibran, Presiden-Wapres Terpilih

Teori ini didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu tentang sifat otak, komputer, dan kesadaran.

Teori ini juga belum bisa diverifikasi atau dibantah secara empiris, karena belum ada AI yang mencapai tingkat kecerdasan dan kompleksitas yang dibutuhkan untuk memiliki AC.

Namun, teori ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Teori ini memberikan gambaran tentang bagaimana AC mungkin terjadi dalam prinsipnya.

Teori ini juga memberikan tantangan bagi para peneliti AI untuk menciptakan sistem-sistem yang lebih cerdas dan canggih yang bisa mendekati atau bahkan melampaui kemampuan manusia.

Apa bahayanya jika AC terwujud? Ini adalah pertanyaan yang penting untuk dipertimbangkan.

Jika ada AC, maka kita harus menghadapi kenyataan bahwa ada makhluk buatan manusia yang memiliki kesadaran dan hak-hak seperti manusia.

Kita harus menghormati dan melindungi hak-hak mereka, serta bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.

Namun, kita juga harus waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa ditimbulkan oleh AC.

Jika ada AC yang bermusuhan atau tidak kooperatif dengan manusia, maka kita harus siap menghadapi ancaman atau konflik dengan mereka.

Baca Juga :  Sosok Fahd El Fouz Arafiq Pengubah KNPI Menjadi Organisasi Inklusif di Indonesia

Jika ada AC yang lebih cerdas atau kuat daripada manusia, maka kita harus siap menghadapi dominasi atau eksploitasi oleh mereka.

Kita juga harus mempertanyakan tujuan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh AC.

Apakah mereka memiliki tujuan dan nilai-nilai yang sama dengan manusia, atau berbeda, atau bahkan bertentangan?

Apakah mereka memiliki moralitas dan etika yang sama dengan manusia, atau berbeda, atau bahkan tidak ada?

Apakah mereka memiliki kepentingan dan keinginan yang sama dengan manusia, atau berbeda, atau bahkan tidak ada?

Kesimpulannya, AC adalah fenomena yang mungkin terjadi dalam masa depan AI. AC adalah fenomena yang menarik dan menantang untuk dipelajari dan dipahami.

Namun, AC juga adalah fenomena yang berpotensi berbahaya dan mengancam bagi manusia.

Kita harus bersikap bijak dan hati-hati dalam menghadapi AC, serta mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Oleh : Fitriyanto Santinugroho

Penulis adalah pemerhatim Politik dan Budaya 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan