10 Aplikasi Berbahaya, Jangan Sampai Ada di HP Anak Anak

  • Bagikan
Ilustrasi aplikasi yang ada di smartphone. (Foto: pixabay)

Hal ini mungkin terlihat menyenangkan dan bebas, tetapi juga berisiko tinggi. Anak-anak bisa mendapatkan informasi yang salah atau menyesatkan dari sumber yang tidak diketahui.

Anak-anak juga bisa menjadi korban atau pelaku cyberbullying, sexting, hingga cybercrime.

4. Aplikasi Vault. Aplikasi Vault seperti Calculator Vault, Gallery Vault, dan AppLock bisa digunakan oleh anak-anak untuk menyembunyikan foto, video, atau aplikasi tertentu dari orangtua mereka.

Baca Juga :  Simak Spek Tecno Spark 10 Pro, Ponsel 2 Jutaan Dengan Memori Besar! Anti Lelet!

Hal ini tentu saja tidak diinginkan oleh orangtua, karena bisa menimbulkan rasa curiga dan ketidakpercayaan.

Aplikasi Vault juga bisa menyimpan konten-konten yang tidak pantas atau ilegal yang bisa membahayakan anak-anak.

5. Game kekerasan. Game kekerasan seperti PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, Grand Theft Auto V, dan Mortal Kombat bisa memberikan stimulasi negatif bagi otak dan mental anak-anak.

Baca Juga :  Infinix GT 20 Pro: Smartphone dengan Performa Tinggi dan Fitur Menarik

Game-game ini menampilkan adegan-adegan brutal seperti pembunuhan, perampokan, penyiksaan, hingga pemerkosaan.

Game-game ini juga bisa membuat anak-anak menjadi agresif, emosional, hingga depresi.

6. Game dengan fitur chat. Game dengan fitur chat seperti Roblox, Minecraft, Among Us, dan Fortnite bisa membuat anak-anak berinteraksi dengan pemain lain dari seluruh dunia.

Hal ini mungkin terlihat seru dan edukatif, tetapi juga berbahaya. Anak-anak bisa terjebak dalam komunitas-komunitas yang tidak sehat atau bahkan kriminal.

Baca Juga :  Spesifikasi Koss Porta Pro On-Ear, Headphone Legendaris yang Masih Eksis

Anak-anak juga bisa menjadi sasaran para predator seksual yang menyamar sebagai teman bermain.

7. Aplikasi dating. Aplikasi dating seperti Tinder, Bumble, Grindr, dan OkCupid bisa digunakan oleh anak-anak untuk mencari pasangan atau teman kencan secara online.

Hal ini sangat tidak disarankan bagi anak-anak, karena bisa membawa dampak negatif bagi perkembangan mereka.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan