Ia merasa perlu melakukan sesuatu untuk menarik perhatian masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya mengelola sampah dengan baik.
“Karya seni ini adalah bentuk protes saya terhadap sistem tata kelola sampah yang buruk di Jogja. Saya ingin menyadarkan orang-orang bahwa sampah bukan hanya masalah estetika, tapi juga masalah kesehatan dan lingkungan,” ujar Adit kepada awak media, Minggu (10/8/2023).
Adit mengaku tidak memilih sembarang tempat untuk membuat karya seninya.
Ia sengaja mencari lokasi-lokasi strategis yang sering dilewati oleh banyak orang, seperti Terminal Ngabean, Purawisata, dan Pojok Benteng Kidul Wetan.
“Tujuannya agar karya seni saya bisa dilihat oleh banyak orang dan memberikan dampak yang lebih besar. Saya juga ingin menantang diri saya sendiri untuk beradaptasi dengan kondisi lokasi yang berbeda-beda,” tutur Adit.