Indo1.id – Pemanggilan wali mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang terlibat dalam aksi protes terhadap rektor saat kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) atau ospek pada Senin (14/8/2023) berakhir damai.
Pihak kampus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh mahasiswa dan orang tua mereka.
Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Rektorat UINSA Surabaya pada Jumat (18/8/2023), pihak kampus menjelaskan kronologi dan alasan di balik pemanggilan tersebut.
Pemanggilan itu dilakukan untuk bersilaturahmi dan menjalin komunikasi yang baik antara pihak kampus, mahasiswa, dan orang tua, serta untuk mengklarifikasi kejadian sesungguhnya yang terjadi saat PBAK.
Pihak kampus menegaskan bahwa pemanggilan itu tidak bermaksud memberikan sanksi atau intimidasi kepada mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes.
Pihak kampus juga menghargai hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan kritik konstruktif kepada rektor dan pihak-pihak yang berwenang.
Pihak kampus juga meminta maaf kepada mahasiswa dan orang tua atas ketidakpuasan mereka terhadap sistem PBAK yang dianggap tidak efektif dan menyita waktu.
Pihak kampus berjanji akan mengevaluasi dan memperbaiki sistem PBAK untuk tahun-tahun mendatang.