Presiden Jokowi: Program Food Estate adalah Kolaborasi Kementerian untuk Antisipasi Krisis Pangan

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat di acara HUT MPR RI. (Foto: X @setkabgoid)

“Sehingga yang namanya lumbung pangan, food estate itu harus. Itu cadangan, baik cadangan strategis maupun nanti kalau melimpah betul, ga apa-apa untuk ekspor karena negara lain membutuhkan,” kata Presiden.

Presiden menambahkan bahwa program food estate ini juga merupakan upaya pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis pangan global yang saat ini dialami oleh banyak negara.

Presiden mengingatkan bahwa harga komoditas pangan seperti gandum dan beras telah mengalami kenaikan drastis akibat berbagai faktor seperti cuaca ekstrem, hama, dan penurunan produksi.

“Jadi kita itu membangun food estate (lumbung pangan) itu untuk dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati, semua kawasan, semua negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan. Wheat (gandum) problem di semua negara, yang makan gandum semuanya ini masalah sekarang ini, problem, harga juga naik drastis,” ujar Presiden.

Baca Juga :  Tiba-tiba SBY Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Bahas Apa Ya?

“Kedua, beras. Setelah India stop gak ekspor lagi, semua yang makan beras semuanya ini masalah. Harga naik,” tambahnya.

Presiden juga menegaskan bahwa pengembangan food estate ini tidak semudah yang dibayangkan.

Ia mengatakan bahwa tanaman pertama biasanya gagal, tanaman kedua baru bisa berhasil 25 persen, dan tanaman keenam atau ketujuh baru bisa berada pada kondisi normal.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan