Presiden Jokowi: Program Food Estate adalah Kolaborasi Kementerian untuk Antisipasi Krisis Pangan

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat di acara HUT MPR RI. (Foto: X @setkabgoid)

“Kedua, beras. Setelah India stop gak ekspor lagi, semua yang makan beras semuanya ini masalah. Harga naik,” tambahnya.

Presiden juga menegaskan bahwa pengembangan food estate ini tidak semudah yang dibayangkan.

Ia mengatakan bahwa tanaman pertama biasanya gagal, tanaman kedua baru bisa berhasil 25 persen, dan tanaman keenam atau ketujuh baru bisa berada pada kondisi normal.

Ia mencontohkan bahwa proyek food estate yang dikerjakan di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara dan di Kalimantan Tengah masih belum mencapai hasil yang optimal.

Baca Juga :  Upacara HUT Ke-79 RI di IKN Berlangsung Khidmat, Listrik PLN Aman Tanpa Kedip

“Sehingga dalam rangka ke sana kalau supaya tahu membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak/Ibu bayangkan,” ujarnya.

“Tanaman pertama biasanya gagal, menanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen, ketiga baru biasanya, ketujuh, keenam, ketujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan,” lanjutnya.

Baca Juga :  Menteri Investasi Bahlil Tolak Permintaan IMF tentang Larangan Ekspor Mineral Mentah

“Yang di Pulang Pisau, Kalteng, itu juga belum berada pada kondisi yang normal baik, masih mungkin separonya. Yang di Gunung Mas juga masih sama,” tuturnya.

Presiden berjanji bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari program food estate ini.

Ia juga mengapresiasi sikap kritis dan aspiratif dari masyarakat, terutama para petani, yang memberikan masukan dan saran kepada pemerintah.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Akan Menetapkan Pj Gubernur Jateng dalam Minggu Ini Menyusul Berakhirnya Masa Jabatan Ganjar Pranowo

“Jadi semuanya akan diperbaiki dan semuanya harus dievaluasi, harus dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun, lupakan,” tandasnya.

“Kita harus berani menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Dan saya menghargai sekali kritik-kritik yang datang dari masyarakat, dari petani-petani kita yang memberikan masukan-masukan kepada kita,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan