Mitos Burung Perkutut, Burung yang Membawa Keberuntungan dan Kekayaan

  • Bagikan
Burung perkutut Jawa. (Foto: wikipedia)

Ia pun meminta izin kepada Resi Bujangga Manik untuk pergi mencari jenazah ayahnya.

Resi Bujangga Manik mengizinkan Dewi Sekartaji untuk pergi, namun ia juga memberinya sebuah syarat.

Ia harus kembali sebelum matahari terbenam, jika tidak ia akan berubah menjadi burung perkutut.

Dewi Sekartaji pun berjanji untuk kembali tepat waktu dan berangkat menuju medan perang.

Di medan perang, Dewi Sekartaji berhasil menemukan jenazah ayahnya dan memberinya penghormatan terakhir.

Ia juga membantu rakyatnya yang terluka dan miskin. Ia memberikan mereka makanan, obat-obatan, dan harta bendanya.

Baca Juga :  Mitos Pohon Bunut Bolong Bali: Antara Keindahan dan Keangkeran

Ia juga memberikan mereka semangat untuk bangkit dari keterpurukan.

Namun, karena terlalu asyik membantu rakyatnya, Dewi Sekartaji tidak sadar bahwa waktu sudah sore.

Ia baru ingat akan janjinya dengan Resi Bujangga Manik ketika matahari sudah hampir terbenam.

Ia pun bergegas kembali ke hutan dengan menaiki kuda kesayangannya.

Sayangnya, ia terlambat. Ketika ia sampai di hutan, matahari sudah terbenam dan langit sudah gelap.

Baca Juga :  Misteri dan Mitos di Balik Gunung Merapi

Ia pun berubah menjadi burung perkutut, begitu juga dengan kudanya. Resi Bujangga Manik merasa kasihan melihat nasib muridnya.

Ia pun memberinya berkah agar suaranya selalu merdu dan indah, serta membawa keberuntungan dan kekayaan bagi orang yang mendengarnya.

Sejak saat itu, Dewi Sekartaji menjadi burung perkutut yang tinggal di hutan.

Ia sering berkicau dengan suara yang merdu dan indah, sebagai ungkapan rasa syukur dan cinta kepada Tuhan.

Baca Juga :  Mitos Kayu Lingsar: Keajaiban Alam Penolak Jin Jahat di Desa Kayangan, Kulonprogo

Ia juga sering membantu orang-orang yang membutuhkan dengan memberikan petunjuk atau pertanda melalui suaranya.

Mitos Dewi Sekartaji adalah salah satu cerita rakyat Jawa yang memiliki makna mendalam.

Cerita ini mengajarkan kita untuk menghormati orang tua, mengabdi kepada Tuhan, dan membantu sesama.

Cerita ini juga mengingatkan kita bahwa ada kekuatan gaib yang mengatur alam semesta ini.

Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur dan berdoa agar mendapatkan berkah dari Tuhan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan