Mitos kedua yang sering dikaitkan dengan burung trucukan adalah kemampuannya untuk meramalkan cuaca.
Kepercayaan ini muncul karena perilaku burung trucukan yang berubah-ubah sesuai dengan kondisi cuaca.
Beberapa orang percaya bahwa jika burung trucukan berkicau dengan lantang dan ceria, maka cuaca akan cerah dan baik.
Namun, jika burung trucukan diam atau gelisah, maka cuaca akan buruk atau hujan.
Namun, sebenarnya burung trucukan tidak memiliki kemampuan meramalkan cuaca secara akurat.
Burung trucukan hanya merasakan perubahan tekanan udara atau suhu yang terjadi saat akan terjadi perubahan cuaca.
Perilaku burung trucukan hanyalah adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Burung Trucukan Dapat Memengaruhi Kesehatan Manusia
Mitos ketiga yang sering dikaitkan dengan burung trucukan adalah pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Beberapa orang percaya bahwa burung trucukan dapat menyebabkan gangguan pernapasan atau asma bagi manusia.
Kepercayaan ini muncul karena bulu-bulu halus yang dimiliki oleh burung trucukan.
Bulu-bulu halus tersebut dapat terbang dan masuk ke saluran pernapasan manusia saat bersentuhan dengan manusia atau udara.
Bulu-bulu halus tersebut dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada saluran pernapasan manusia.
Namun, sebenarnya bulu-bulu halus dari burung trucukan tidak selalu menyebabkan gangguan pernapasan atau asma bagi manusia.
Hanya orang-orang yang memiliki riwayat alergi atau sensitif terhadap bulu-bulu halus tersebut yang berisiko mengalami gangguan pernapasan atau asma.
Orang-orang yang tidak alergi atau sensitif tidak perlu khawatir.
4. Burung Trucukan Dapat Membawa Penyakit
Mitos keempat yang sering dikaitkan dengan burung trucukan adalah potensinya untuk membawa penyakit.