Info1.id – Kayu cendana adalah bahan yang memiliki makna mendalam dalam budaya Jawa, terutama dalam tradisi mistis dan spiritual.
Dalam masyarakat Jawa, ada tiga jenis kayu cendana yang terkenal: cendana wangi, cendana setengah wangi, dan cendana tanpa bau wangi.
Setiap jenis kayu ini memiliki peran dan kegunaan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.
1. Cendana Wangi:
Memanggil Arwah
Cendana wangi dikenal dengan aroma harum yang khas.
Kayu ini sering dibakar, dan asapnya dipercaya dapat digunakan untuk memanggil arwah atau roh.
Praktik ini umumnya terkait dengan upacara keagamaan dan kebudayaan, di mana orang berusaha berkomunikasi dengan leluhur atau entitas spiritual tertentu.
2. Cendana Setengah Wangi:
Kegunaan dalam Seni dan Perhiasan
Cendana setengah wangi, meskipun tidak seharum cendana wangi, memiliki nilai estetika yang tinggi.
Kayu ini sering digunakan dalam seni ukir, seperti pembuatan warangka keris, tombak, kalung, dan mata cincin.
Kekuatan dan keindahannya menjadikannya bahan yang dihargai dalam seni tradisional Jawa.
3. Mitos Kematiannya:
Menjenguk Orang Sakit
Tidak seperti dua jenis cendana sebelumnya, cendana yang tidak memiliki bau wangi dianggap berbahaya saat digunakan dalam konteks menjenguk orang sakit.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa membawa kayu cendana saat menjenguk orang sakit dapat mempercepat kematian mereka.
Oleh karena itu, hal ini harus dihindari dengan sungguh-sungguh.
Dalam kesimpulan, kayu cendana memiliki peran yang beragam dalam budaya Jawa, dari aspek spiritual hingga seni dan perhiasan.
Namun, penting untuk memahami nilai-nilai dan kepercayaan yang terkait dengan setiap jenis kayu cendana, agar penggunaannya sesuai dengan norma dan keyakinan masyarakat Jawa.