Benarkah Kayu Kaboa Sancang adalah Jelmaan Prabu Siliwangi?

  • Bagikan
Ilustrasi Prabu Siliwangi dan Harimau. (Foto: Berdikari)

Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewa Niskala, raja Kerajaan Galuh yang berpusat di Kawali Ciamis.

Ia dinobatkan sebagai raja Galuh pada tahun 1404 dengan gelar Prabu Guru Dewataprana.

Kemudian, ia juga menerima tahta Kerajaan Sunda yang berpusat di Pakuan Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal.

Baca Juga :  Kayu Kaboa Sancang: Kayu Legendaris dengan Kekuatan Mistis

Dengan demikian, ia menjadi penguasa tunggal Kerajaan Sunda Galuh dan bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.

Di bawah kepemimpinan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kemakmuran dan kemajuan.

Ia membangun infrastruktur, perdagangan, pertanian, seni, budaya, dan agama dengan baik.

Ia juga menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara maupun di luar negeri, seperti Portugis dan Tiongkok.

Baca Juga :  Mitos Kenapa di Jawa Barat Tidak Ada Jalan Gajah Mada

Ia dikenal sebagai raja yang sakti mandraguna, cakap berperang, dan bijaksana dalam memerintah.

Namun, pada akhir masa pemerintahannya, Prabu Siliwangi menghadapi ancaman dari Kerajaan Demak yang mulai menyebarluaskan agama Islam di Jawa.

Menurut beberapa versi cerita rakyat, Prabu Siliwangi menolak untuk masuk Islam dan memilih untuk menghilang bersama seluruh keratonnya ke alam gaib.

Baca Juga :  Mitos Leuweung Sancang, Hutan Keramat yang Menyimpan Mitos Prabu Siliwangi

Ada yang mengatakan bahwa ia menghilang ke Gunung Salak, Gunung Pangrango, atau Gunung Gede.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan