Salah satu makna utama adalah bahwa benalu kelor dianggap sebagai penyatuan dua elemen alam yang berbeda, yaitu tanah dan langit, melalui pohon kelor sebagai perantara.
Ini mencerminkan gagasan tentang keselarasan antara alam semesta dan manusia.
Dalam praktik-praktik spiritual tertentu, benalu kelor juga digunakan dalam upacara-upacara keagamaan.
Dikatakan bahwa benalu kelor dapat membantu dalam memediasi antara dunia fisik dan spiritual, dan dapat memfasilitasi komunikasi dengan dunia gaib.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pandangan tentang benalu kelor secara spiritual dapat bervariasi dari budaya ke budaya.
Beberapa masyarakat menganggapnya sebagai simbol positif, sementara yang lain mungkin memiliki pandangan yang berbeda.