Bahkan, ada cerita bahwa ada seorang sopir alat berat yang tewas saat mencoba menghancurkan batu ini.
Batu bleneng juga sering dikaitkan dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi di sepanjang tol cipali.
Dalam 10 hari setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015, sudah terjadi 30 kecelakaan yang mengakibatkan sejumlah orang tewas dan luka-luka.
Masyarakat percaya bahwa hal ini disebabkan oleh adanya gangguan dari makhluk halus yang tinggal di batu bleneng.
Namun, apakah cerita-cerita mistis tentang batu bleneng ini benar adanya atau hanya mitos belaka?
Beberapa ahli dan pengamat menilai bahwa faktor utama penyebab kecelakaan di tol cipali adalah faktor human error, seperti kelelahan, mengantuk, atau kurang konsentrasi saat mengemudi.
Hal ini dikarenakan jalan tol cipali didominasi oleh jalanan lurus dan panjang yang bisa membuat pengemudi bosan atau lengah.
Selain itu, topografi jalan juga berpengaruh pada tingkat keamanan berkendara. Di sekitar kilometer 182, jalan tol cipali berbentuk huruf S dan menanjak karena melewati bukit Salam.
Di sisi kanan dan kiri jalan terdapat tebing setinggi 40 meter yang merupakan hasil pemotongan bukit.
Kondisi ini membutuhkan kewaspadaan dan keterampilan ekstra dari pengemudi agar tidak terjadi kecelakaan.