Pada 24 September 2023, OSIRIS-REx akhirnya tiba di dekat Bumi dan melepaskan kapsul yang berisi sampel asteroid Bennu.
Kapsul ini kemudian memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sekitar 12 kilometer per detik dan meluncurkan parasut untuk mendarat dengan lembut di Gurun Utah, Amerika Serikat.
Tim pemulihan kemudian menemukan dan mengambil kapsul tersebut untuk dibawa ke laboratorium NASA di Houston, Texas.
Sampel asteroid Bennu yang dibawa oleh OSIRIS-REx merupakan sampel terbesar yang pernah dikembalikan oleh misi NASA sejak misi Apollo yang membawa batu bulan pada tahun 1970-an.
Sampel ini akan dianalisis oleh ilmuwan dari berbagai bidang, seperti geologi, kimia, biologi, dan astrofisika.
Sampel ini juga akan dibagi dan dibagikan kepada ilmuwan dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dengan menganalisis sampel ini, ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul, sifat, sumber daya, dan ancaman dari asteroid Bennu.
Ilmuwan juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul tata surya dan kehidupan di Bumi, serta mengembangkan teknologi dan strategi untuk melindungi Bumi dari ancaman asteroid di masa depan.
Sementara itu, OSIRIS-REx sendiri tidak akan berakhir setelah mengembalikan sampel tersebut.
Pesawat luar angkasa ini masih memiliki bahan bakar yang cukup untuk melanjutkan misinya ke asteroid lain.
Rencananya, OSIRIS-REx akan mengunjungi asteroid Apophis pada tahun 2029.
Asteroid ini juga merupakan salah satu asteroid dekat Bumi yang berpotensi berbahaya dan memiliki materi yang menarik untuk diteliti.
Itulah kisah OSIRIS-REx, pesawat luar angkasa NASA yang berhasil pulang ke Bumi dengan sampel asteroid Bennu.
Misi ini merupakan misi yang luar biasa dan bersejarah bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antariksa.
Misi ini juga merupakan misi yang inspiratif dan bermanfaat bagi kemanusiaan dan kehidupan di Bumi.