- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Kenal dengan Krishna Murti Hingga Ferdy Sambo, Inilah Profil Edi Darmawan Ayah dari Mirna Salihin yang Tewas Kasus Kopi Sianida

  • Bagikan
Potret Edi Darmawan ayah kandung Wayan Mirna Salihin yang meninggal setelah minum kopi sianida (foto: tangkapan layar Insert Investigasi)

Indo1.id – Inilah profil Edi Darmawan, ayah Mirna Salihin korban kopi sianida, yang ternyata adalah seorang pengusaha dan banyak kenal polisi mulai Krishna Murti hingga Ferdy Sambo.

Sebenarnya, pengusaha di bidang apa sosok Edi Darmawan ini?

Melalui obrolan dengan Karni Ilyas, terungkap bawha  Edi Darmawan Salihin ternyata dulunya adalah seorang pengusaha suplier senjata yang dikenal dekat dengan polisi.

Namun, Edi Darmawan mengaku sudah pensiun dan kini memilih bisnis, bertani cabai dan berbisnis singkong.

Bidang usaha Edi Darmawan Salihin ini terungkap saat berbincang dalam acara YouTube milik Karni Ilyas.

Sosok Edi Darmawan kembali jadi sorotan setelah film dokumentar kasus kopi sianida yang berjudul Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix baru-baru ini.

Kembali lagi pada sosok Edi Darmawan sebagai pengusaha.

Melalui usaha yang terkait suply senjata itu, tak heran kemudian ayah Mirna Salihin ini disebut-sebut merupakan orang penting hingga memiliki kenalan banyak polisi mulai dari Krishna Murti, Ferdy Sambo hingga Tito Karnavian.

Saat proses persidangan kasus kopi sianida pun Edi disebut-sebut memiliki bekingan kuat untuk menjembloskan Jessica Wongso ke penjara.

Baca Juga :  Dapat Tekanan Dari Pemegang Otoritas, Reza Indragiri Disuruh Stop Bicara Tentang Kasus Kopi Sianida !

Pengacara sekaligus paman Jessica Kumala Wongso Yudi Wibowo Sukinto bahkan menyebut bahwa Edi Darmawan merupakan anggota BIN.

Edi Darmawan mengakui memiliki kenalan anggota polisi.

“Sejak kasus Mirna saya memang kenal beberapa (polisi),” kata Edi menjawab pertanyaan Karni Ilyas.

Ia mengaku kenal polisi dan Densus dari hobinya menembak.

Edi Darmawan mengaku sebagai atlet menembak dari Perbakin.

Ia juga mengaku sering meraih penghargaan dari lomba atau kompetisi menembak.

“Gimana sih, saya yang ngurus orang Densus nembak-menembak, gimana gak kenal sih, kenal aja,” kata Edi.

Karni Ilyas juga menanyakan bisnis Edi Darmawan di bidang senjata api.

“Suplier senjata polisi ?” tanya Bang Karni.

“Gak, saya waktu itu angkatan darat. Babek (Badan Pembekalan), ABRI,” kata Edi.

“Oh penyuplai Babek ?” kata Karni Ilyas.

“Iya pernah sama teman dulu. Bayarnya tahu sendiri kan,” kata Edi.

“Logistik Polri gak ?” tanya Bang Karni.

“Bangkrut, gak mau terusin,” kata Edi Darmawan.

Sekarang Edi Darmawan mengaku sudah pensiun.

Ia memiliki berkebun menanam cabai di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor.

“Om sekarang udah pensiun, udah tua. Om ke gunung, ke Bogor daerah Pamijahan, Cemplang, nanem cabe udah panen dua kali, lumayanlah buat hidup,” ucap Edi.

Baca Juga :  Abdy Yuhana : Sistem Pemilu Indonesia Harus Berinduk ke Pancasila, Jangan Lemahkan Persatuan!

Ia juga memiliki tanah di wilayah Bitung yang dimanfaatkan untuk bisnis singkong.

“Tanah om di Bitung, buat ngumpulin singkong dari Lampung, semua dari Sumatera turun ke bos saya Haji Tabroni dia kirim ke Merak, deket kan sama pelabuhan Merak saya punya tanah,” katanya.

Singkong tersebut kemudian dijual ke Korea, namun Edi mengaku tak ikut dalam bisnis ekspornya.

“Nah itu kita jual ke si orang Korea. Kita gak ikut ekspor karena ekspor sekali gagal, ditolak. Melalui Korea ini dibayar terus, biarinlah, untung lebih dikit, gak apa-apa,” kata Edi Darmawan.

Edi mengaku tak memiliki bisnis dengan ribuan karyawan seperti dulu kala.

“Itu kerjaan om kaya gitu, bukan lagi kerja hebat yang karyawannya sampai 6 ribu, pak Karni juga tahu. Jasa semua kartu kredit kita handle itu,” kata Edi Darmawan.

Kini Edi mengaku tak memiliki bisnis lain.

“Gak punya bisnis,” katanya.

Edi mengaku tak memiliki bisnis dengan ribuan karyawan seperti dulu kala.

“Itu kerjaan om kaya gitu, bukan lagi kerja hebat yang karyawannya sampai 6 ribu, pak Karni juga tahu. Jasa semua kartu kredit kita handle itu,” kata Edi Darmawan.

Baca Juga :  Siaga, Gunung Semeru Kembali Keluarkan Guguran Awan Panas!

Kini Edi mengaku tak memiliki bisnis lain.

“Gak punya bisnis,” katanya.

Namun Karni Ilyas membuka bahwa Edi Darmawan masih memiliki bisnis properti.

“Bukan properti, itu sisa om waktu hebat, waktu jaya-jayanya properti om banyak. Dijualin buat makan hidup. santai aja,” kata Edi.

Jawaban Edi pun menjadi sindiran oleh Karni Ilyas.

“Hebat, properti yang djual buat makan hidup,” kata Bang Karni

“Oh iya, separo harganya,” kata Edi.

“Ya masa perumahan mewah buat makan,” kata Karni Ilyas.

Sementara itu, melansir berbagai sumber, Edi Darmawan Salihin merupakan pemilik PT Fajar Indah Cakra Cemerlang.

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa layanan pengiriman barang atau paket ke seluruh wilayah Indonesia.

PT Fajar Indah Cakra Cemerlang berkantor di Jakarta Pusat.

Perusahaan ini juga jadi salah satu sumber kekayaan Edi Darmawan yang signifikan.

Selain dari usaha di bidang jasa ekpedisi itu, Edi Darmawan juga terlibat dalam usaha garmen.

Perusahaan garmen yang dikelola Edi ini berada di Cengkareng, Banten.

Bahkan, bisnis ini sebelumnya dikelola oleh Mirna Salihin, sebelum meninggal dunia.

Kini Edi mengaku ia sudah pensiun berbisnis dan mengaku tengah berbisnis dan bertanam singkong di Bitung.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan