Kota Kuno Al Ula, Tempat Wisata yang Penuh Kontroversi

  • Bagikan
Penampakan benteng Al Ula yang dahulu Rasulullah SAW melarang umatnya untuk memasukinya. (Foto: x @imamkhairul)

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah kamu masuk ke tempat-tempat orang-orang yang telah diadzab Allah, kecuali kamu dalam keadaan menangis. Jika kamu tidak menangis (ketika masuk ke tempat itu), maka janganlah kamu masuk ke tempat itu, agar kamu tidak ditimpa apa yang menimpa mereka.” (HR. Bukhari no. 3389 dan Muslim no. 2980)

Meskipun demikian, Arab Saudi tetap membuka Kota Kuno Al Ula sebagai destinasi wisata, dengan alasan untuk melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa Arab.

Pemerintah Arab Saudi juga mengklaim bahwa larangan Nabi Muhammad SAW hanya berlaku pada masa itu, dan tidak ada dalil yang melarang umat Islam untuk mengunjungi kota ini pada masa sekarang.

Kota Kuno Al Ula memiliki banyak daya tarik yang menarik perhatian para pelancong, seperti arsitektur kuno, pemandangan alam, festival budaya, dan museum.

Baca Juga :  Rekomendasi Tempat Wisata di Kota Cirebon, Jawa Barat

Salah satu situs yang paling terkenal adalah Hegra atau al-Hijr, yaitu situs arkeologi yang dibangun oleh orang-orang Nabatean lebih dari 2.000 tahun lalu.

Hegra memiliki lebih dari 100 makam batu yang dipahat dengan indah dan memiliki tulisan-tulisan kuno.

Selain Hegra, ada juga situs Khuraibah, yaitu bekas ibu kota Kerajaan Lihyan yang memiliki beberapa makam dan prasasti kuno.

Baca Juga :  Kisah OSIRIS-REx, Pesawat Luar Angkasa NASA yang Pulang ke Bumi dengan Sampel Asteroid Bennu

Ada juga situs Ikmah, yaitu sebuah lembah yang dipenuhi dengan batu-batu besar yang bertuliskan bahasa Lihyan dan Minaean.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan