Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Wiratno, mengapresiasi penemuan burung Kuau Raja sebagai sebuah kabar baik bagi dunia konservasi.
Ia mengatakan bahwa penemuan ini membuka peluang untuk mengetahui lebih banyak tentang populasi, distribusi, perilaku, dan ancaman terhadap burung Kuau Raja.
Ia juga mengharapkan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga konservasi untuk melindungi burung Kuau Raja dan habitatnya.
“Penemuan burung Kuau Raja ini adalah sebuah keajaiban dan harapan bagi dunia konservasi. Ini membuktikan bahwa masih ada kemungkinan untuk menyelamatkan spesies-spesies yang terancam punah. Kami berharap penemuan ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berupaya menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia,” kata Wiratno.
Burung Kuau Raja adalah salah satu dari sekian banyak spesies yang terancam punah di Indonesia.
Menurut data IUCN, ada sekitar 1.851 spesies hewan dan tumbuhan yang terancam punah di Indonesia, termasuk 184 spesies burung.
Beberapa faktor yang menyebabkan kepunahan spesies adalah perusakan habitat, perburuan liar, perubahan iklim, dan penyakit.