Beberapa pengamat politik juga memberikan komentar terkait video tersebut. Mereka menilai bahwa video tersebut menunjukkan adanya kecenderungan dinasti politik di Indonesia. Mereka juga mengkhawatirkan adanya ketimpangan dalam persaingan politik jika ada pejabat negara yang terlibat dalam kampanye.
Paiman sendiri telah memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Ia mengatakan bahwa video tersebut direkam saat ia mengadakan rapat dengan anggota Relawan Sedulur Jokowi di rumahnya pada hari Minggu (29/10/2023).
Ia menegaskan bahwa rapat tersebut tidak menggunakan fasilitas negara dan tidak ada kaitannya dengan jabatannya sebagai Wamendes.
Ia juga membantah bahwa dirinya melakukan abuse of power. Ia mengatakan bahwa dirinya berhak menyampaikan pendapat politiknya sebagai warga negara dan anggota relawan.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam tim sukses Prabowo-Gibran, melainkan hanya memberikan dukungan moral.
“Ya jadi kan kapasitasnya kita adalah relawan. Saya kan memang relawan Sedulur Jokowi dari 2012, dan saya itu mengarahkan ke anggota saya, bukan ke masyarakat, ya kan. Yang kedua, bahwa ini belum masa kampanye gitu loh. Orang bicara apa aja boleh, gitu loh, dan saya bukan tim pemenangan salah satu kandidat, bukan tim pemenangan dari Gibran, sehingga saya ini memposisikan sebagai relawan memberikan sebuah arahan kepada anggota, anggota relawan saya gitu,” kata Paiman saat dikonfirmasi, Senin 30 Oktober 2023.