Indo1.id – Singularity adalah sebuah konsep hipotetis di mana kecerdasan buatan (AI) akan melampaui dan melebihi kecerdasan manusia, dengan konsekuensi yang mendalam bagi masyarakat.
Banyak ahli AI, seperti Stuart Russell, Max Tegmark, dan Stuart Armstrong, menganggap hal ini sangat serius. Namun, kapan singularity akan terjadi, jika sama sekali terjadi?
Salah satu pakar AI, Ben Goertzel, CEO dari SingularityNET, yang memiliki gelar Ph.D. dari Temple University dan pernah menjadi pemimpin dari Humanity+ dan Artificial General Intelligence Society, mengatakan kepada Decrypt bahwa kecerdasan buatan umum (AGI) adalah tiga hingga delapan tahun lagi.
AGI adalah istilah untuk AI yang benar-benar dapat melakukan tugas-tugas sebaik manusia, dan merupakan prasyarat untuk singularity segera mengikuti.
Prediksi Goertzel ini jauh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya tentang jangka waktu dominasi AI, terutama mengingat bahwa dominasi AI tidak sepenuhnya dijamin.
Namun, dorongan AI tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam waktu dekat. Model bahasa besar dari Meta dan OpenAI, bersama dengan fokus AGI dari xAI milik Elon Musk, semuanya mendorong pertumbuhan AI.
“Sistem-sistem ini telah meningkatkan antusiasme dunia untuk AGI,” kata Goertzel kepada Decrypt, “jadi Anda akan memiliki lebih banyak sumber daya, baik uang maupun energi manusia—lebih banyak anak muda pintar yang ingin terjun ke dalam pekerjaan dan bekerja pada AGI.”
Untuk mencapai singularity, akan dibutuhkan lompatan yang signifikan dari titik perkembangan AI saat ini.