Indo1.id – Jalan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan publik karena kondisinya yang rusak parah. Jalan ini merupakan akses utama bagi warga sekitar Parung Panjang dan juga jalur pengangkutan truk tambang dari arah Tangerang.
Rusaknya jalan Parung Panjang ini disinyalir karena keberadaan kendaraan-kendaraan bertonase besar seperti truk yang melintas setiap hari.
Bukan hanya jalan yang berlubang dan bergelombang, truk-truk itu juga menyebabkan kemacetan hingga menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Warga yang merasa dirugikan oleh kondisi jalan ini pun melakukan aksi protes dengan membakar ban dan menutup jalan.
Mereka menuntut pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak.
“Jalanan ini terakhir diperbaiki pada tahun 2018. Padahal ini itu jalan utama loh, warga mau ke pasar, ke sekolah pasti lewat sini,” kata Taufiq, salah satu warga yang ikut berdemo, seperti dikutip dari Liputan6.
Taufiq mengatakan, kondisi jalan ini sangat memperihatinkan dan berdampak pada kesehatan warga.
Menurut catatannya pada tahun 2020 hampir 30 persen pasien di Puskesmas Parung Panjang keluhan penyakitnya adalah infeksi saluran pernapasan.
Apalagi kalau bukan karena sering menghirup oksigen bercampur debu.
“Debu di mana-mana. Lihat ke sana tidak ada rumah yang bersih. Kan kasihan,” ucap dia.
Selain warga, para pengendara yang melintas di jalan ini juga mengeluhkan kerusakan jalan.
Mereka harus ekstra hati-hati menghindari lubang-lubang yang cukup dalam dan berbahaya.
“Kalau hujan, lubangnya nggak kelihatan. Kadang ada yang nyemplung, ada yang tergelincir. Kalau motor bisa jatuh, kalau mobil bisa bocor ban atau rusak mesinnya,” kata Rudi, seorang sopir angkot.