Rudi menambahkan, kerusakan jalan juga membuat perjalanan menjadi lebih lama dan melelahkan. Ia harus mengurangi kecepatan dan berputar-putar mencari jalan yang lebih mulus.
“Kalau lancar, dari Parung Panjang ke Rumpin cuma sekitar setengah jam. Tapi kalau macet gini bisa sampai satu jam lebih. Bensin juga boros, penumpang juga ngeluh,” keluh dia.
Menanggapi kondisi jalan Parung Panjang, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku telah mendapat banyak laporan dari masyarakat.
Ia menyebut, akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk menangani kerusakan jalan.
“Nanti kami konsen dengan Kementerian PUPR, kalau anggaran tidak memungkinkan kami akan (ajukan untuk perbaikan),” kata Bey saat dikonfirmasi awak media.
Bey juga menyatakan, dirinya berencana meninjau langsung kondisi jalan Parung Panjang. Rencananya peninjauan akan dilakukan pekan depan.
“Insya Allah minggu depan saya lihat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat mendesak Pemprov Jabar untuk segera melanjutkan proyek jalan tol khusus truk tambang sepanjang 11,5 kilometer yang melintasi Cigudeg, Rumpin sampai Parung Panjang.
“Progresnya harus segera dibangun, groundbreaking sudah dilakukan oleh Gubernur sebelumnya dan tentu kami mendesak Pj Gubernur untuk adanya progres pembangunan tol khusus kendaraan berat,” ucap Ru’yat.
Ru’yat juga mengungkapkan, dirinya telah menghubungi langsung Bey Machmudin terkait kondisi jalan Parung Panjang. Ia berharap, perbaikan jalan bisa menjadi prioritas pemerintah.
“Demikian untuk menjadi perhatian pemerintah provinsi dan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bogor, karena banyak kecelakaan warga yang tentu (disebabkan) karena jalan rusak,” tutup Ru’yat.