- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Evolusi A Djong ke Cong Yang: Minuman Beralkohol yang Melegenda di Kota Semarang

  • Bagikan
Produksi Congyang Minuman Legendaris Semarang. (Foto Instagram @rxing-kota_congyang)

Indo1.id – Cong Yang, atau dikenal sebagai Ce Ye (CY) di kalangan warga Semarang, telah menjelma menjadi ikon minuman legendaris yang mengisi sejarah keseharian mereka.

Berawal dari evolusi A Djong, yang pada 1970-an dikenal sebagai Ndoyong Ajong, minuman beralkohol dengan kadar 35 persen ini berhasil menarik perhatian pecinta minuman khas Semarang.

Pada era 1980-an, saat merk A Djong meredup, muncul inovasi baru dengan kemunculan Cong Yang.

Dulu diproduksi di sebelah Klenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul, Pecinan Semarang, minuman ini diwariskan oleh Koh Tiong, penerus peracikan A Djong yang dikenal sebagai Khong A Djong sang jago kungfu.

Cong Yang terbuat dari fermentasi beras putih, dicampur dengan gula, spirit, dan aroma, awalnya diciptakan sebagai minuman kesehatan dengan khasiat khusus untuk kejantanan.

Baca Juga :  Inilah Rekomendasi 5 Tempat Makan Bakso di Semarang Yang Bikin Lidah Bergoyang !

Pengemasan awalnya menggunakan besek bambu dengan pelindung dari dami atau pohon padi kering, mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga agar botol tidak mudah pecah.

Logo awal Cong Yang menampilkan gambar anak kecil diapit raja dan ratu, tetapi pada 1985, berganti menjadi tiga dewa, dan kemudian menjadi Tiga Orang hingga saat ini.

Baca Juga :  Menguak Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu, Ajaran Tertinggi Nusantara

Kisah Cong Yang tidak hanya menceritakan sejarah minuman, melainkan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan dan kearifan lokal yang patut dijaga dan dihargai.

Mungkin di daerah lain pun terdapat minuman khas lokal yang menyimpan cerita dan daya tarik legendaris, memperkaya keberagaman budaya Indonesia.

  • Bagikan