Sesar Cimandiri Lembang: Dua Patahan Aktif yang Mengancam Bandung dan Sekitarnya

  • Bagikan
Patahan Sesar Cimandiri yang membentang di Jawa Barat sampai Banten. (Foto: Istock)

Ujung barat Sesar Lembang bertemu dengan ujung timur utara Sesar Cimandiri di Padalarang.

Di titik pertemuan ini, terjadi tumbukan antara dua patahan yang bergerak berlawanan arah. Hal ini menimbulkan zona kompresi yang bisa meningkatkan tekanan dan energi di dalam bumi.

Menurut penelitian paleoseismologi, Sesar Cimandiri terakhir melepaskan energi besar sekitar tahun 1699, sedangkan Sesar Lembang sekitar tahun 1600-an.

Baca Juga :  Perbedaan Kayu Tlogosari dan Kayu Jati: Mengenal Ciri Khas dan Keunggulan Masing-Masing

Artinya, kedua patahan ini sudah melewati periode terulangnya dan bisa sewaktu-waktu mengalami gempa besar.

Gempa yang diakibatkan oleh Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang bisa berdampak luas, karena wilayah yang dilintasi oleh kedua patahan ini merupakan wilayah yang padat penduduk dan aktivitas.

Selain Bandung, beberapa kota dan kabupaten yang berisiko terkena gempa adalah Sukabumi, Cianjur, Sumedang, Bandung Barat, dan Purwakarta.

Baca Juga :  Makna dan Asal Usul Meniup Terompet Saat Perayaan Malam Tahun Baru

Untuk mengurangi risiko dan dampak gempa, pemerintah dan masyarakat perlu melakukan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan.

  • Bagikan