Namun, Bung Karno meyakinkan bahwa yang dibawanya hanya tongkat biasa.
Tongkat komando Bung Karno, yang digunakan sejak 1952, terbuat dari kayu Pucang Kalak, sebuah pohon yang hanya ada di tempat keramat di Ponorogo, Jawa Timur.
Mitos tentang kayu ini semakin berkembang dengan cerita bahwa bayangan kayu tersebut bisa berubah menjadi ular saat di atas permukaan air.
Bung Karno mendapat kayu ini secara unik, diberikan oleh seseorang dengan maksud khusus.
Tongkat itu menjadi simbol kehadiran dan kharisma Bung Karno dalam berbagai kesempatan, dari pidato hingga pertemuan dengan para jenderal.