Tirta Asasta Depok Himbau Masyarakat Agar Menjaga Kelestarian Sungai Ciliwung

  • Bagikan
Kondisi sungai ciliwung yang memprihatinkan ( foto: IDX Channel )

“Pola pemenuhan kebutuhan air selama ini yang mengandalkan air tanah harus di alihkan kepada air perpipaan. Dengan inovasi kita lakukan pengolahan air sungai dan air permukaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan air kita,”

“Untuk itu kita perlu kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber air baku, salah satunya sungai Ciliwung’’, ungkap Olik.

Sungai Ciliwung membentang dari hulu di Bogor, meliputi kawasan Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Cisarua lalu mengalir ke hilir di pantai utara Jakarta.

Baca Juga :  Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, Srikandi PLN UIT JBB Gagas Kids Go To Museum

Panjangnya 120 kilometer dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 kilometer persegi. Sungai bersejarah ini pun dibagi tiga sub DAS. Ciliwung hulu seluas 15.251 hektar (di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor), Ciliwung tengah seluas 16.706 hektar (di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, dan Bekasi) serta Ciliwung hilir seluas 6.295 hektar (di DKI Jakarta).

Baca Juga :  Keren, Artis Luna Maya Semangat Jadi Relawan Bersihkan Sungai Ciliwung

Berdasarkan penelitian LIPI, dari 187 jenis ikan yang ada, kini hanya sekitar 20 jenis tersisa.

Atau, sekitar 92,5 persen telah punah akibat aktivitas manusia dan pencemaran yang terus terjadi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan jumlah limbah rumah, sampah, limbah industri, limbah ternak, dan pencemaran dari pertanian yang ada di Ciliwung sebesar 54,4 ton BOD per hari.

Sementara, kemampuan sungai menampung beban pencemaran hanya 9,29 ton BOD (Biological Oxygen Demand) per hari.

Baca Juga :  Selain Gelar RUPS Tahunan, Tirta Asasta Raih Penghargaan TOP BUMD Awards 2024

Dapat dikatakan, Ciliwung telah melewati kemampuan daya dukungnya.

Mengutip Mongabay.co, setiap 11 November diperingati sebagai Hari Ciliwung yang telah digelar sejak tahun 2012.

Ditetapkannya Hari Ciliwung tersebut berdasarkan penemuan dua ekor bulus atau sejenis kura-kura, pada 11 November 2011, yang menunjukkan eksistensi hewan endemik di Ciliwung harus dijaga habitat dan kehidupannya.

  • Bagikan