Dijelaskan olehnya, pada 2018 lalu misalnya mesin partai seperti PKS membuktikan bisa mendongkrak perolehan suara pasangan Sudrajat-Syaikhu hampir 30 persen, tidak terpaut jauh dari Ridwan Kamil – Uu.
“PKS punya Ahmad Syaikhu dan Kang Haru, bila salah satunya maju saya rasa mesin partai akan bekerja optimal. PDIP juga punya Ono Surono yang sudah tampil di berbagai platform media sosial dengan rambut gondrongnya,”
“Kedua partai tersebut mengusung kader sendiri, sudah seharusnya partai melakukan hal tersebut pasca putusan MK soal syarat dukungan calon pilkada dan itu bisa mendorong mesin partai bekerja lebih optimal” terang Ibnu.
Ditambahkan oleh Ibnu, Putusan MK seharusnya mendorong parpol untuk berani memajukan kadernya di pilgub Jabar kali ini. Tentu kita masih menunggu siapa calon dari Golkar, PKB, PAN, Nssdem maupun Demokrat.
“Jabar saya rasa tidak kekurangan tokoh, di PAN masih ada Bima Arya, PKB ada Syaiful Huda, Nasdem ada Ilham dan kita masih menunggu siapa jagoan Golkar yang akan maju, entah mendampingi Demul atau maju sendiri,” jelasnya.