Hasto menyindir bahwa kemenangan ini terjadi meskipun ada dugaan upaya dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang berusaha melemahkan posisi PDIP.
“Di tengah-tengah upaya menenggelamkan PDI Perjuangan oleh Pak Jokowi beserta keluarganya ternyata dukungan rakyat semakin masif. Kita melihat provinsi berhasil dimenangkan di 14 provinsi atau 38 persen dan kabupaten/kota menang sebanyak 247 atau 48 persen,” kata Hasto.
Provinsi yang Dimenangkan PDIP
Berdasarkan data yang disampaikan Hasto, 14 provinsi yang berhasil dimenangkan PDIP meliputi:
- Aceh
- Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Kepulauan Bangka Belitung
- DKI Jakarta
- Bali
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Papua
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
- Papua Barat
Dari total 14 provinsi tersebut, sembilan kader PDIP berhasil memenangkan kontestasi.
Kemenangan di Kabupaten/Kota
Dalam Pilkada tingkat kabupaten/kota, PDIP juga mencatat keberhasilan besar dengan kemenangan di 247 wilayah, di mana 162 di antaranya dimenangkan oleh kader PDIP.
“Proses pelembagaan partai terus menerus dilakukan, sehingga PDI Perjuangan tercatat sebagai partai yang mampu menempatkan kader-kader partainya menjadi pemimpin di seluruh wilayah,” jelas Hasto.
Tantangan di Daerah Lain
Hasto juga menyinggung beberapa daerah di mana PDIP mengklaim kemenangan seharusnya dapat diraih tanpa adanya campur tangan pihak lain.
- Banten
“Kami percaya di Banten seharusnya Bu Airin dan Ade yang harusnya menang kalau tidak ada pengerahan berbagai instrumen dari parcok tadi. Kami yakin Bu Airin dan Ade akan menang,” ujar Hasto.
Pasangan Airin Rachmy-Ade Sumardi di Pilgub Banten diketahui diusung oleh PDIP dan Golkar, dengan tim advokasi dipimpin oleh Yasonna H Laoly.
- Sulawesi Utara
“Kalau tidak ada mobilisasi, tekanan-tekanan sampai gereja-gereja, kepala kepala desa, anggota DPRD, kami meyakini saudara Steven yang akan menang,” katanya.
Pasangan Steven Kandouw-Alfred Denny menjadi andalan PDIP di Sulawesi Utara.
- Jawa Tengah
“Di Jawa Tengah, kami yakin pasangan Andika-Hendrar juga seharusnya menang jika tidak ada instrumen kekuasaan dan sumber daya negara yang dikerahkan,” ungkap Hasto.
- Sumatera Utara dan Jawa Timur
“Sumut, Letjen purn Edy dan Hasan Basri kami meyakini akan mampu memenangkan kalau tidak ada instrumen negara dan sumber-sumber negara yang dikerahkan. Tidak ada upaya-upaya di dalam membentengi ruang kebebasan demokrasi. Demikian pula di Jawa Timur,” ujar Hasto.
Kemenangan PDIP dalam Pilkada Serentak 2024 menjadi bukti pengaruh besar partai ini di berbagai wilayah Indonesia, meski menghadapi tantangan internal maupun eksternal.***
