Sebagai pusat kerajaan besar, Palembang menjadi pusat perdagangan, keagamaan, dan pendidikan.
Kota ini memiliki hubungan erat dengan Tiongkok, India, dan dunia Arab, menjadikannya pusat penyebaran agama Buddha di kawasan Asia Tenggara.
Peran Palembang dalam Perdagangan dan Budaya
Setelah runtuhnya Sriwijaya pada abad ke-13, Palembang tetap menjadi kota penting dalam jalur perdagangan.
Kota ini menjadi tempat percampuran berbagai budaya, termasuk Melayu, Tionghoa, Arab, dan Eropa.
Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823), kota ini berkembang menjadi pusat Islam dan perdagangan di Sumatera.
Palembang juga menjadi salah satu kota pertama di Indonesia yang mengenal aksara dan literasi sejak zaman Sriwijaya.