Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Golkar memiliki mekanisme organisasi yang tertata dengan baik, termasuk dalam hal pergantian kepemimpinan di setiap sayap organisasi. Oleh karena itu, segala keputusan yang menyangkut kepemimpinan harus diambil melalui mekanisme yang benar dan bukan berdasarkan kepentingan kelompok tertentu.
Saad juga mengingatkan bahwa tindakan seperti ini tidak hanya mencederai marwah AMPI, tetapi juga dapat berdampak pada citra Partai Golkar secara keseluruhan. “Golkar adalah partai besar dengan tradisi organisasi yang kuat. Jangan sampai tindakan sepihak dalam organisasi sayap justru melemahkan soliditas dan kepercayaan kader terhadap kepemimpinan partai,” tegasnya.
Dalam situasi seperti ini, ia mengajak semua pihak untuk lebih mengedepankan musyawarah dan menghindari tindakan yang dapat memperkeruh suasana. “Kita harus menahan diri dan lebih mengutamakan komunikasi yang baik. Jangan sampai perpecahan di internal AMPI justru menjadi preseden buruk bagi generasi muda Golkar ke depan,” tambahnya.
Ia juga berharap para senior dan tokoh Partai Golkar dapat turut serta memberikan arahan dan solusi terbaik agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Soliditas dan kebersamaan di dalam tubuh Partai Golkar harus menjadi prioritas utama, terutama menjelang berbagai agenda politik ke depan.
Pada akhirnya, Saad Budiman Lubis menegaskan bahwa penegakan etika dan tata kelola organisasi yang baik adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan AMPI dan Golkar sebagai partai politik yang kuat. “Mari kita jaga marwah organisasi ini dengan tetap mengedepankan etika, aturan main, dan kebersamaan,” pungkasnya.***