Indo1.id – Kali ini aku mau berbagi kisah liburan yang sangat berkesan dan tak terlupakan bersama pasangan. Kami berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di Banda Neira, sebuah pulau cantik di Maluku yang memiliki sejuta pesona.
Banda Neira merupakan salah satu dari 10 pulau vulkanik di Kepulauan Banda yang dijuluki sebagai Surga dari Timur. Pulau ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, mulai dari lautnya yang biru dan jernih, hingga gunungnya yang menjulang tinggi.
Selain itu, pulau ini juga kaya akan sejarah dan budaya yang menarik untuk diketahui.
Kamipun berangkat dari Jakarta ke Ambon pakai pesawat Citilink. Setelah tiba di Bandara Internasional Pattimura, kami langsung menuju Pelabuhan Tulehu untuk naik kapal cepat Express Bahari 9B yang akan membawa kami ke Banda Neira. Perjalanan dengan kapal kurang lebih sekitar 4 jam.
Sesampainya di Pelabuhan Banda Neira, kami disambut oleh pemandangan pulau yang indah dan eksotis. Kami bisa melihat Gunung Banda Api yang menjadi ikon pulau ini. Gunung ini adalah gunung berapi aktif yang terakhir meletus pada tahun 1988. Kami sudah tidak sabar untuk menaklukkan gunung ini.
Kamipun menginap di Cilu Bintang Estate, sebuah hotel bersejarah yang dibangun pada tahun 1600-an oleh Gubernur Jenderal VOC Pieter Bot. Hotel ini memiliki arsitektur khas Eropa dengan dinding batu dan atap seng. Hotel ini juga memiliki taman yang asri dan kolam renang yang segar.
Kamar kami menghadap ke laut dan gunung, sehingga kami bisa menikmati pemandangan yang menawan dari balkon kamar. Kamar kami juga dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman, seperti tempat tidur king size, AC, TV, kulkas, dan kamar mandi dalam. Harganya Rp 1.500.000 per malam sudah termasuk sarapan.
Setelah menaruh barang-barang kami di kamar, kami langsung keluar untuk menjelajahi pulau. Kami menyewa sepeda motor dari hotel dengan harga Rp 100.000 per hari. Kami mengendarai motorku menuju Benteng Belgica, sebuah benteng peninggalan VOC yang berada di bukit di atas kota Banda Neira.
Di sana, kami bisa melihat pemandangan kota dan laut dari ketinggian. Kami juga bisa melihat beberapa meriam dan ruangan-ruangan di dalam benteng. Kami belajar banyak tentang sejarah perjuangan rakyat Banda melawan penjajahan Belanda.