Indo1- Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri mengadakan fokus group Discussion Sinergi Inter- Organisasi dengan tajuk “Dalam Penanggulangan Kejahatan Bahan Berhaya Kimia ” di salah satu hotel di Jalan Raya Margonda Depok, Jawa Barat.
Dalam diskusi ini hadir perwakilan dari berbagai kementrian yang digelar mulai tanggal 18 – 20 November 2019.
Komandan Pasukan Gegana Brigadir Jendral Polisi Edi Mardianto mengatakan, perkembangan industri di Indonesia sangat ceoat dan menjadi target pemerintah sesuai dengan Perpres nomor 2 Tahun 2018, yang di dalamnya tertara rencana pengembangan industri prioritas tahun 2015-2035.
“Penggunaan bahan kimia memang dalam industri begitu besar dan berdampak positif guna perkembangan ekonomi, ” kata Edi Mardianto.
Tetapi kata dia, menjadi sebuah ancaman jika tidak dilakukan sebuah pengawasan.
Selain itu bahan kimia juga dapat dipakai oleh teroris dannorang tak bertanggung jawab untuk membuat bom konvensional dan bom kimia.
“Berkaitan dengan hal tersebut perlunya kerjasama antar stekholder baik dari TNI, Polri, Lembaga, Kementrian untuk melakukan pengawasan , pembinaan dan penegakkan hukum di kalangan produsen, konsumen dan di jalur distribusi seperti pelabuhan, bandara. mengingat di perbatasan wilayah NKRI, banyak celah yang sering dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab,” papar dia.
Dia menjelaskan tujuan diskusi ini yang pertama, sinergis , kerjasama tukar. Kedua, pelatihan dan informasi penyusunan SOP bersama.
Ketiga meningkatkan kualitas efektifitas dan pelayanan publik masyarakat khususnya dalam hal keamanan industri kimia kedepan.
“Kita harapan dengan terselenggarana kegiatan ini yaitu dapat membangun sinergistas dalam pengawasan dan penegakkan hukum bahan kimia berbahaya, ” tutur dia.
Komandan Satuan Kimia Biologi dan Radio Aktif (KBR) Pasukan Gegana Brimob Kombes Pol Desman Sujaya Tarigan menambahkan,
perlu ada sinergisitas dari berbagai instansi untuk mengoptimalkan SDM yang ada dalam rangka pengawasan masuknya bahan berbahaya kimia secara ilegal.