Selain sebagai model, Tunzi juga dikenal kerap terlibat dalam kegiatan aktivisme melawan kekerasan terhadap perempuan. Dia juga kerap bicara soal pentingnya kaum perempuan untuk mencintai dirinya sendiri.
“Yang paling penting diajarkan kepada perempuan muda adalah kepemimpinan,” kata Tunzi.
Tunzi melihat konsep kepemimpinan selalu absen dari diri para perempuan.
“Bukan karena kami ‘perempuan’ tidak mau, tapi karena label sosial yang kami ‘perempuan’ dapatkan,” katanya.
Menurutnya, budaya patriarki yang menempatkan posisi kaum perempuan berada di bawah laki-laki dinilai jadi salah satu penyebab yang membuat kaum perempuan seusah berkembang.
“Perempuan harus berani mengambil tempat di tengah masyarakat,” kata Tunzi Sumringah.(vap/i1**)








