Parfum saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap orang untuk menunjang penampilan, dan alkohol menjadi salah satu bahan yang kerap terkandung didalamnya.
Bagi pengguna yang sensitif terhadap penggunaan alkohol dalam parfum terutama yang mempunyai masalah kulit, hal ini merupakan masalah tersendiri.
Mengatasi permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat pendeteksi alkohol pada parfum. Alat yang diciptakan disebut-sebut dapat mendeteksi keamanan parfum bagi pengguna berkulit sensitif.
Menurut Ketua Tim Perancang Peudecskin, Linaniyyatul Masruroh, “Alat bernama Peudecskin ini dapat memberikan informasi apakah parfum aman atau tidak digunakan oleh penderita kulit sensitif,”
Lina menambahkan, kadar alkohol pada parfum cukup bervariasi, bergantung pada konsentrasi pewangi parfum. Cara kerja Peudecskin yaitu memanfaatkan sensor array berbasis senyawa aromatik, sehingga kadar alkohol dapat ditentukan melalui identifikasi jenis parfum. Langkah pertama ialah parfum disemprotkan pada Peudecskin.