12 Jam, Pemudik Bajaj Terjebak Macet dari Bekasi hingga Cikampek

  • Bagikan
12 π½π‘Žπ‘š, π‘ƒπ‘’π‘šπ‘’π‘‘π‘–π‘˜ π΅π‘Žπ‘—π‘Žπ‘— π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘—π‘’π‘π‘Žπ‘˜ π‘€π‘Žπ‘π‘’π‘‘ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘– π΅π‘’π‘˜π‘Žπ‘ π‘– β„Žπ‘–π‘›π‘”π‘”π‘Ž πΆπ‘–π‘˜π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘˜ (πΉπ‘œπ‘‘π‘œ π‘€π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘˜π‘Ž.π‘π‘œπ‘š)

Hartono memilih Bajaj sebagai kendaraannya selama hampir 25 tahun karena ia merasa nyaman dan bisa lebih santai selama perjalanan menuju kampung halamannya.

“Karena nyaman dan lebih santai, saya bisa berhenti di mana saja. Jika saya menggunakan motor, itu lebih berbahaya,” katanya.

Para pemudik yang menggunakan Bajaj beristirahat di Jalur Arteri Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis 20 April 2023.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan