Partai besutan Surya Paloh tersebut tidak diundang dalam pertemuan yang digelar Jokowi tersebut.
“Membaca situasi di mana PDIP telah deklarasi kan Ganjar, dan Prabowo juga telah deklarasi sebagai Capres, maka potensi pertemuan itu untuk menandai resuffle kabinet, utamanya menentukan nasib Nasdem,” tandasnya.
Dedi mengatakan peluang NasDem untuk disingkirkan dari kabinet pemerintahan Jokowi menjadi cukup santer. Hal itu mulai mencuat setelah NasDem resmi mengusung Anies Baswedan menjadi bacapres.