Orang Jawa biasanya memanfaatkan minyak masoi sebagai obat murus, kejang perut pada wanita hamil, dan minyak oles yang dapat menghangatkan badan.
Di belahan dunia lain, orang Jerman memanfaatkan minyak masoi sebagai campuran minuman keras dan juga pewangi pada sabun.
Sedangkan masyarakat Eropa lainnya memanfaatkan minyak masoi untuk campuran pada makanan dalam rangka mendapatkan aroma makanan supaya menyerupai kelapa.
Masyarakat Amerika memanfaatkan masoi sebagai perasa pada es krim. Karakter batang yang lunak dan memiliki ulir yang bagus adalah sisi lain dari potensi pohon tersebut.
Berbagai masyarakat memanfaatkan batang yang sudah dikupas kulitnya sebagai bahan membuat kerajinan salah satunya sebagai patung.
Dengan umumnya masyarakat Indonesia dan dunia memanfaatkan masoi, maka tentu menunjukkan bahwa pohon ini potensial untuk dikembangkan secara lebih serius.
Pohon dengan nama ilmiah Cryptocarya massoy adalah salah satu tanaman yang menghasilkan minyak atsiri. Tumbuhan yang masuk dalam keluarga Lauraceae ini adalah jenis pohon yang memiliki tegakan tinggi, bisa sampai 30 meter.
Tumbuhan ini mengeluarkan aroma yang khas pada pada daun muda dan kulit batang sebagai isyarat adanya minyak atsiri pada bagian tersebut. Kandungan minyak atsiri dikenal juga dengan massoia lakton. Aroma dari minyak ini seperti minyak kelapa dan terasa hangat bila terkena kulit.