Indo1.id – Akhir-akhir ini banyak sekali perusahaan Amerika Serikat (AS) bangkrut. Angka di tahun 2023 ini tertinggi selama sepuluh tahun terakhir di tengah kenaikan inflasi.
Data terbaru dirilis S&P Global Market Intelligence, Rabu. Angka kebangkrutan saat ini, lebih tinggi dari empat bulan pertama setiap tahun, sejak 2010.
“Ada 54 petisi kebangkrutan perusahaan pada April, turun dari 70 pada Maret,” terang S&P Global, Rabu 10 Mei 2023.
“Namun, hitungan year-to-date lebih dari dua kali lipat menjadi 236 dari tahun lalu,” sambungnya.
Perusahaan sektor consumer discretionary, menghasilkan produk kebutuhan sekunder ataupun tersier, mengalami jumlah kebangkrutan yang lebih tinggi daripada sektor lain mana pun pada tahun 2023.
“Dengan pengecer Bed Bath & Beyond yang pernah sukses besar, di antara korban terbaru,” tambah S&P Global.
Mengutip Reuters Kamis 11 Mei 2023 berikut sejumlah perusahaan yang mengalami kebangkrutan di 2023, dengan kewajiban hutang lebih dari US$ 1 miliar.
1. Whittaker, Clark & Daniels Inc
Pemasok bedak mengajukan perlindungan kebangkrutan. Perusahaan “banjir” tuntutan hukum karena tudingan produk bedaknya menyebabkan paparan asbes dan kanker.