- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Eric Schmidt, Mantan CEO Google Peringatkan Bahaya Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence (AI)

  • Bagikan
?????? ??? ??????, ???? ??ℎ????. (??????????????? ????)

Indo1.id – Mantan CEO Google, Eric Schmidt, telah memperingatkan tentang potensi bahaya besar yang terkait dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang bisa mengakibatkan banyak orang terluka atau terbunuh.

Schmidt menyatakan bahwa pemerintah perlu memahami bagaimana mencegah penyalahgunaan teknologi ini oleh individu yang jahat.

Peringatan ini menambah daftar tokoh terkemuka di dunia teknologi yang prihatin terhadap risiko AI.

Baca Juga :  Simak HTC U23 Pro, Ponsel Mahal 8 Jutaan Dengan Spesifikasi Luarbiasa Istimewa!

Pengenalan ChatGPT, chatbot yang viral pada tahun sebelumnya, telah meningkatkan kesadaran tentang kecerdasan buatan secara signifikan.

Perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia sedang berlomba-lomba untuk meluncurkan produk AI mereka dan membahas kemampuan teknologi ini.

Schmidt menyampaikan keprihatinannya terhadap potensi risiko eksistensial yang dihadirkan oleh AI saat berbicara dalam CEO Council Summit The Wall Street Journal di London.

Meskipun ia mengakui bahwa ancaman ini belum serius pada saat ini, ia mengingatkan bahwa dalam waktu dekat, AI dapat membantu menemukan kelemahan keamanan dalam perangkat lunak atau jenis biologi yang baru.

Baca Juga :  Nothing Phone (2), Smartphone dengan Desain dan Fitur Unik

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa sistem ini tidak disalahgunakan.

Schmidt, yang menjabat sebagai CEO Google dari tahun 2001 hingga 2011, mengaku tidak memiliki pandangan yang jelas mengenai bagaimana regulasi terhadap AI seharusnya dilakukan.

Ia menyatakan bahwa menjadi tidak mungkin untuk membentuk sebuah badan pengatur baru di Amerika Serikat yang secara khusus bertugas mengatur AI.

Baca Juga :  Tips Foto Potrait Pakai Lensa Tele, Ini yang Harus Anda Ketahui

Sebelumnya, Schmidt telah berpartisipasi dalam Komisi Keamanan Nasional AI yang mengevaluasi teknologi ini dan menerbitkan laporan pada tahun 2021.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Amerika Serikat belum siap menghadapi dampak dari perkembangan teknologi ini.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan