Eits bukan warung biasa ya, melainkan tempat nongkrongnya para sosialita asal Belanda yang tergabung dalam komunitas elit, Societeit Concordia di jalan Braga.
Komunitas ini kemudian menjadikan Gedung Merdeka sebagai tempat untuk hiburan dan sosialisasi komunitasnya hingga tahun 1928 dan menamai gedung ini Gedung Concordia.
Dulunya, jalan Braga ini tidak disebut sebagai Braga, namun masyarakat di sana sering menyebutnya dengan Paris van Java.
Paris van Java mengacu pada keindahan yang dimiliki oleh jalan Braga ini, yakni di sekelilingnya penuh dengan berbagai toko yang memiliki desain sangat bagus.
Nama Braga sendiri diambil dari bahasa Sunda, ‘Ngabaraga’ yang berarti bergaya. Hal tersebut dikarenakan banyaknya toko yang bagus dan menyediakan beberapa produk fashion.
Terbaru, ada Braga City Walk. Sebuah terobosan baru untuk memperkenalkan Jalan Braga kekinian yang semakin asik dengan spot-spot foto kekinian. Dengan panjang kurang lebih 700 meter melintang sepanjang jalan Braga.
Banyaknya bangunan-bangunan tua yang hampir mirip dengan kota tua di Jakarta yang bisa dijadikan spot foto keren.
Bandung tidak kalah keren dengan negara-negara eropa yang lain yang masih mempertahankan bangunan lawasnya sebagai sebuah objek wisata.
Jalan Braga Bandung nan indah dan keren dengan nilai historisnya. Harusnya tetap terus dijaga nilai historisnya dengan pemikiran yang modernis