“Kajian ini menunjukkan bahwa perang kemerdekaan Indonesia adalah perang yang brutal dan tidak manusiawi. Banyak korban jiwa yang berjatuhan di kedua belah pihak, termasuk rakyat sipil yang tidak bersalah,” kata Rutte.
Rutte juga menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh tentara Belanda selama perang kemerdekaan Indonesia.
Ia mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
“Kami meminta maaf atas semua penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia akibat tindakan kami. Kami menghormati hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan membangun negara yang merdeka dan berdaulat,” ujar Rutte.
Rutte juga mengatakan bahwa ia akan berkonsultasi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan pengakuan ini.
Ia berharap bahwa pengakuan ini dapat membuka babak baru dalam hubungan bilateral antara Belanda dan Indonesia.
“Kami ingin mempererat kerjasama dengan Indonesia di berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, pendidikan, lingkungan, dan budaya. Kami ingin menjadi mitra yang saling menghargai dan mendukung,” kata Rutte.