Indo1.id – Daging kambing adalah salah satu jenis daging yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Daging kambing memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang empuk, sehingga cocok diolah menjadi berbagai masakan, seperti sate, gulai, tongseng, dan sop.
Selain itu, daging kambing juga mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti protein, zat besi, zinc, fosfor, vitamin B, dan vitamin E.
Namun, banyak orang yang mengira bahwa daging kambing tidak baik dikonsumsi oleh penderita kolesterol tinggi.
Hal ini karena daging kambing dianggap mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Apakah benar demikian? Mari kita simak fakta sebenarnya tentang daging kambing dan kolesterol.
Menurut data dari USDA National Nutrient Database for Standard Reference, 100 gram daging kambing mentah mengandung sekitar 3 gram lemak jenuh dan 75 miligram kolesterol.
Jika dibandingkan dengan daging sapi atau ayam, jumlah ini masih terbilang rendah.
Misalnya, 100 gram daging sapi mentah mengandung sekitar 6 gram lemak jenuh dan 90 miligram kolesterol, sedangkan 100 gram daging ayam mentah mengandung sekitar 4 gram lemak jenuh dan 85 miligram kolesterol.
Artinya, kepercayaan masyarakat soal daging kambing tidak baik dikonsumsi penderita kolesterol tinggi tidak sepenuhnya benar.
Masih banyak manfaat dari daging kambing, seperti sumber zat besi yang baik.
Zat besi yang ada di daging kambing membantu tubuh membuat sel darah merah baru yang membawa oksigen ke sel-sel tubuh.
Selain itu, daging kambing juga mengandung protein yang tinggi, yaitu sekitar 27 gram per 100 gram daging.