Indo1.id – Perusahaan teknologi dan universitas di Tokyo telah bekerja sama untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pemilik kucing dalam mendeteksi apakah kucing mereka merasa sakit.
Aplikasi yang diberi nama “Cat Pain Detector” ini telah menarik perhatian lebih dari 43.000 pengguna sejak dirilis bulan lalu, dengan mayoritas pengguna berasal dari Jepang, serta sejumlah pengguna di Eropa dan Amerika Selatan.
Carelogy, perusahaan teknologi yang mengembangkan aplikasi ini, bekerja sama dengan College of Bioresource Sciences Nihon University untuk mengumpulkan 6.000 foto kucing.
Dalam penelitian ini, mereka mempelajari dengan cermat posisi telinga, hidung, kumis, dan kelopak mata kucing untuk mengidentifikasi tanda-tanda penyakit yang sulit dideteksi.
Mereka menggunakan sistem penilaian yang dikembangkan oleh University of Montreal untuk membedakan kucing yang sehat dan kucing yang menderita sakit.
Informasi ini kemudian dimasukkan ke dalam sistem deteksi kecerdasan buatan (AI) yang semakin ditingkatkan dengan menggunakan sekitar 600.000 foto kucing yang diunggah oleh pengguna.
Saat ini, “Cat Pain Detector” memiliki tingkat akurasi lebih dari 90 persen.
Namun, Go Sakioka, kepala pengembang Carelogy, mengingatkan bahwa aplikasi ini masih perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat akurasi yang lebih tinggi sebelum dapat digunakan sebagai alat standar.
Aplikasi ini merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang bertujuan untuk membantu pemilik hewan peliharaan dalam memantau dan menjaga kesejahteraan hewan kesayangan mereka.
Teknologi serupa yang melacak suasana hati dan detektor rasa sakit juga telah dikembangkan di Kanada dan Israel.
Dengan adanya “Cat Pain Detector” ini, diharapkan pemilik kucing dapat dengan lebih mudah menilai apakah kucing mereka memerlukan perawatan medis dan perlu dibawa ke dokter hewan.
Meskipun beberapa dokter hewan di Jepang telah menggunakan aplikasi ini, perlu diingat bahwa pengembangan aplikasi ini masih berlanjut untuk meningkatkan akurasinya.
