– Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ibrahim AS dengan memberinya seorang putra dari istri keduanya, Siti Hajar. Putra tersebut bernama Ismail.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 101:
“Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail).”
– Nabi Ibrahim AS sangat menyayangi putranya Ismail. Namun, ketika Ismail berusia remaja, Nabi Ibrahim AS mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih putranya sebagai perintah Allah SWT.
Mimpi ini berulang tiga kali, sehingga Nabi Ibrahim AS yakin bahwa itu adalah wahyu dari Allah SWT.
– Nabi Ibrahim AS pun menyiapkan pisau dan tali untuk menyembelih putranya.
Ia lalu mengajak Ismail untuk pergi ke suatu tempat. Di tengah perjalanan, ia menceritakan mimpinya kepada Ismail dan bertanya apakah ia bersedia untuk dikorbankan.
Ismail pun menjawab dengan penuh kesabaran dan keikhlasan bahwa ia siap untuk menaati perintah Allah SWT.
Jawaban Ismail tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 102:
“(Ibrahim berkata): “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” (Ismail) menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.”
– Setibanya di tempat yang ditunjukkan oleh Allah SWT, Nabi Ibrahim AS pun membaringkan putranya dan mengasah pisaunya.