Turki mengatakan bahwa Swedia harus lebih jelas dalam sikapnya terhadap terorisme, khususnya militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016.
Indonesia juga menyampaikan protes keras atas aksi pembakaran Al-Quran di Swedia.
Kementerian Luar Negeri Indonesia memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg untuk menyampaikan keprihatinan dan kecaman Indonesia.
Indonesia menilai bahwa aksi tersebut mencederai perasaan umat Islam dan bertentangan dengan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan antarumat beragama.
Indonesia juga mendesak Swedia untuk menjamin perlindungan bagi warga negara Indonesia yang berada di sana.
AS juga mengutuk aksi pembakaran Al-Quran di Swedia sebagai tindakan yang tidak pantas dan tidak menghormati kepercayaan orang lain.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa AS mendukung kebebasan berekspresi, tetapi bukan untuk melakukan penghinaan terhadap agama.
“Kami mengutuk pembakaran Al-Quran yang dilakukan oleh sekelompok individu di Swedia pada 28 Juni lalu. Kami percaya bahwa kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia yang mendasar, tetapi itu bukan izin untuk melakukan penghinaan terhadap agama atau keyakinan orang lain,” kata Price dalam konferensi pers pada Selasa (29/6/2023).
Price menambahkan bahwa AS berkomitmen untuk mempromosikan toleransi dan saling pengertian antara semua agama dan keyakinan.
Ia juga mengatakan bahwa AS akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra internasional untuk melawan diskriminasi dan kekerasan berbasis agama.