6. Jangan mencairkan atau menyimpan di suhu ruang
Daging qurban yang sudah dibekukan sebaiknya tidak dicairkan atau disimpan di suhu ruang karena dapat merusak tekstur dan rasa daging serta meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
Jika ingin mencairkan daging qurban, pindahkanlah dari freezer ke kulkas terlebih dahulu agar daging mencair secara perlahan tanpa kehilangan suhu dinginnya.
Jika ingin memasak daging qurban, pastikan daging sudah matang secara menyeluruh sebelum dikonsumsi.
7. Jika tidak punya kulkas, gunakan garam atau asam
Jika tidak memiliki kulkas atau freezer untuk menyimpan daging qurban, ada beberapa cara alternatif yang dapat dilakukan, yaitu menggunakan garam atau asam.
Garam dan asam dapat membantu mengawetkan daging qurban dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dan mengurangi kadar air di dalam daging.
Cara menggunakan garam adalah dengan melumuri permukaan daging qurban dengan garam secukupnya dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.
Cara menggunakan asam adalah dengan merendam daging qurban dalam larutan asam, misalnya cuka, jeruk nipis, atau asam jawa, dan menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering.
Namun, perlu diingat bahwa cara-cara ini hanya dapat membuat daging qurban tahan selama beberapa jam saja dan dapat mengubah rasa dan tekstur daging.
8. Gunakan daging qurban dalam waktu yang wajar
Terakhir, gunakanlah daging qurban dalam waktu yang wajar untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Jika daging qurban sudah melewati masa simpan yang direkomendasikan atau sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti berubah warna, bau, atau tekstur, sebaiknya jangan dikonsumsi karena dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Demikianlah beberapa tips menyimpan daging qurban agar tetap sehat dan awet.