Mitos Ratu Pantai Selatan, Kisah Mistis yang Melegenda di DIY

  • Bagikan
Ilustrasi Pantai Laut Selatan. (Foto: wikipedia)

2. Menguasai Seluruh Pesisir Selatan Jawa

Mitos selanjutnya adalah bahwa Nyi Roro Kidul memiliki kekuasaan yang luas di seluruh pesisir selatan Jawa.

Ia dapat menarik siapa saja yang berani melanggar pantangannya atau menantangnya ke dalam istananya yang megah di dasar laut.

Salah satu pantangan yang paling terkenal adalah larangan menggunakan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai selatan.

Warna hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul dan jika ada orang yang mengenakannya, maka ia akan mengira orang tersebut ingin bergabung dengannya.

Baca Juga :  Mitos Burung Perkutut sebagai Pembawa Sial dalam Keyakinan Kuno

Selain itu, ada juga pantangan lain seperti tidak boleh menyebut nama Nyi Roro Kidul secara sembarangan, tidak boleh mengambil pasir atau batu dari pantai selatan, tidak boleh berenang atau bermain ombak di pantai selatan, dan lain-lain.

Banyak kisah tentang orang-orang yang hilang atau meninggal karena melanggar pantangan tersebut.

Beberapa contohnya adalah kasus hilangnya penyanyi Nike Ardilla di Pantai Parangtritis pada tahun 1995 dan kasus tenggelamnya pesawat Adam Air di perairan Majene pada tahun 2007.

Baca Juga :  Mitos Misteri Kesaktian Tongkat Komando Bung Karno

3. Berhubungan dengan Keraton Yogyakarta

Mitos lain yang cukup populer adalah adanya hubungan antara Nyi Roro Kidul dan Keraton Yogyakarta.

Konon, Nyi Roro Kidul pernah bertemu dengan Panembahan Senopati, raja pertama Mataram Islam, di Pantai Parangkusumo.

Dalam pertemuan tersebut, Nyi Roro Kidul menawarkan bantuan kepada Panembahan Senopati untuk menguasai Mataram dengan syarat bahwa ia dan keturunannya harus menjadi suami atau pasangan Nyi Roro Kidul.

Panembahan Senopati pun menyetujui syarat tersebut.

Sejak saat itu, hubungan antara Nyi Roro Kidul dan Keraton Yogyakarta terjalin erat.

Baca Juga :  Mitos Kawasan Kota Lama Semarang, dengan keberadaan sumur tua peninggalan Belanda

Bahkan, sampai sekarang masih ada tradisi upacara labuhan yang dilakukan oleh Keraton Yogyakarta setiap tahun untuk menghormati Nyi Roro Kidul.

Dalam upacara tersebut, Keraton Yogyakarta akan mengirimkan sesaji berupa pakaian, perhiasan, makanan, dan bunga ke laut selatan sebagai tanda terima kasih dan permohonan keselamatan.

Upacara ini juga dianggap sebagai simbolisasi perkawinan antara Nyi Roro Kidul dan raja Yogyakarta.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan